Iklan

Andi Widjajanto: Titik Beda Ganjar dengan Jokowi Cuma Satu, Demokrasi

Friday, December 22, 2023, December 22, 2023 WIB Last Updated 2024-04-27T09:04:30Z

BATAVIAPOST.COM
 - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menyebut bahwa titik beda antara capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini adalah soal demokrasi. 

Hal ini disampaikan usai menjelaskan bahwa Ganjar bersama pasangannya, cawapres Mahfud MD tetap berkomitmen melanjutkan apa yang sudah disiapkan oleh Presiden Jokowi selama menjabat. 

"Karena itu tagline kami adalah, sebetulnya Indonesia lebih baik. Lebih baik dari apa yang sudah disiapkan oleh Presiden Jokowi," kata Andi dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Jumat (22/12/2023). 

"Dari kami, dari Mas Ganjar ke Pak Jokowi itu titik bedanya cuma satu. Demokrasi. Itu aja titik bedanya," lanjut dia.

Andi menjelaskan mengapa pihaknya kini berbeda jalan dengan Jokowi soal demokrasi. 

Menurutnya, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres-cawapres yang diakuinya, belum bisa diterima kubu Ganjar-Mahfud. 

Adapun hasil putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 akhirnya melebar pada isu untuk pencalonan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju dalam Pilpres 2024.

"Titik beda kami dengan Pak Jokowi, saat ini adalah kami tidak bisa menerima manuver manuver politik yang berada di sekitaran pencalonan Mas Gibran," sebut Andi. 


"Ya makanya di debat satu, Mas Ganjar bertanya tentang Mahkamah Konstitusi, itu untuk menunjukkan titik beda itu. Itu titik beda kami dengan Pak Jokowi, tentang demokrasi," sambungnya. 

Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini melanjutkan, rupanya apa yang ditanyakan oleh Ganjar dalam debat capres perdana kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto juga dilanjutkan oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan. 

Bahkan, jelas Andi, Anies nampak lebih detail menanyakan tentang putusan MK kepada Prabowo. 

"Saya yang melihat itu dari Mas Ganjar, tidak menduga bahwa Mas Anies akan melanjutkan pertanyaan itu lebih detail, lebih eksplisit bahwa Mas Anies kemudian bertanya tentang MK, menggunakan kata pelanggaran etika, yang kemudian memunculkan reaksi yang menarik, baik dari Pak Prabowo maupun Mas Gibran," pungkas Andi.

Sumber: Kompas



Komentar

Tampilkan

Terkini